Ada sejumlah orang yang dapat tiba-tiba tertidur di tengah-tengah aktivitas. Bukan sebab mengantuk, orang-orang dengan situasi ini merasakan gangguan saraf yang dinamakan narkolepsi. Gangguan saraf ini sangatlah membahayakan dan pasti mengganggu sehari-hari Anda. Oleh sebab itu, Anda butuh mengetahui sekian banyak obat narkolepsi yang diresepkan dokter dan perawatan rumahan guna mengelola fenomena narkolepsi.
Sekilas mengenai narkolepsi
Narkolepsi ialah gangguan istirahat kronis di mana terjadi kelainan pada saraf seseorang yang dapat mengakibatkan seseorang merasakan kantuk berlebih di siang hari dan dapat tertidur kapan saja meskipun sedang beraktivitas. Masalah saraf yang satu ini menganggu keterampilan seseorang guna mengendalikan kapan mesti istirahat dan bangun. Dalam siklus istirahat normal seringkali seseorang memulai tidurnya dengan tahap istirahat ayam, mengarah ke tidur pulas, istirahat pulas, dan istirahat REM (rapid eye moevement).
Orang dengan narkolepsi seringkali langsung masuk ke istirahat REM, bukannya dari istirahat ayam dulu. Dalam istirahat REM, Anda dapat mengalami mimpi dan kelumpuhan otot. Gejala yang biasa terjadi pada penderita narkolepsi ialah tidur sepanjang hari, katapleksi (kelumpuhan otot tiba-tiba dan tidak bisa dikendalikan), halusinasi, dan sleep paralysis (sering dinamakan sebagai “ketindihan” sebab sensasinya seakan-akan Anda tidak dapat bergerak dampak tekanan besar pada tubuh).
Obat narkolepsi yang diresepkan dokter
Berikut ini ada sebanyak obat yang dipakai untuk mengobati dan mengurangi fenomena narkolepsi, yaitu
1. Ritalin (methylphenidate)
Ritalin dapat menolong mengatasi rasa kantuk di siang hari yang berlebihan dan dapat meningkatkan kewaspadaan. Dokter seringkali menyarankan guna tidak meminumnya terlampau sering supaya obat ini tetap efektif untuk Anda.
Efek samping: Sakit kepala, gelisah, gangguan sistem pencernaan, dan cepat marah.
2. Progivil (modafinil)
Obat ini dipakai untuk meminimalisir rasa kantuk berlebihan yang terjadi di siang hari.
Efek samping: Sakit kepala.
3. Nuvigil (armodafinil)
Cara kerja obat nuvigil ini serupa dengan provigil yang dipakai untuk meminimalisir rasa kantuk yang berlebihan di siang hari.
Efek samping: Sakit kepala dan mual.
4. Antidepresan trisiklik (anfranil dan tofranil) dan selective serotonin re-uptake inhibitor (SSRI)
Antidepresan dipakai untuk meminimalisir depresi yang barangkali terjadi pada pengidap narkolepsi. Sedangkan Prozac yang tergolong dalam kelompok SSRI sering dipakai untuk meminimalisir katapleksi, yaitu situasi di mana otot kita tiba-tiba melemas atau lumpuh.
Efek samping: Sakit perut, mulut kering, kelelahan, detak jantung tidak teratur, masalah pada perut, dan disfungsi seksual.
5. Xyrem (sodium oxybate)
Obat narkolepsi ini dipakai untuk mengobati rasa kantuk berlebihan dan katapleksi (otot yang melemas secara tiba-tiba) saat obat-obatan lainnya telah tidak mempan.
Perawatan rumahan guna narkolepsi
Perubahan gaya hidup sehat yang dibarengi dengan penyembuhan dari dokter dapat menolong Anda guna mencegah fenomena narkolepsi. Ada sejumlah hal yang dapat Anda lakukan, yaitu:
- Banyak permasalahan yang mengaku seseorang merasakan perbaikan fenomena narkolepsi ketika mereka tidur tertata dan cukup, yaitu sekitar 7-8 jam per malam.
- Dikutip dari WebMD, suatu studi mengindikasikan tidur malam yang lumayan dan istirahat siang sekitar sekitar 15 menit ialah kombinasi istirahat yang tepat untuk kesehatan.
- Jangan santap terlalu kenyang dan hindari alkohol, kafein, dan nikotin (rokok) sebab keduanya dapat menganggu tidur.
- Berolahraga secara teratur. Olahraga dapat menciptakan Anda merasa lebih terjaga di siang hari dan mengantuk di malam hari.
- Hindari obat bebas yang dapat mengakibatkan kantuk, kecuali memang diresepkan dokter.